BPS Sulteng Rilis Data Statistik Ketenagakerjaan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Indeks Ketimpangan Gender
LensaSulteng.com, PALU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah merilis data statistik tentang keadaan ketenagakerjaan Februari 2024, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024, dan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) 2023 Sulawesi Tengah. Acara tersebut diselenggarakan di ruang Video Conference BPS Sulawesi Tengah pada Senin (6/5/2024).
Pertemuan tersebut dihadiri oleh perwakilan Dinas Kominfo Santik Provinsi Sulteng, Bappeda, Disnakertrans, Bank Indonesia Perwakilan Sulteng, Pranata Komputer Ahli Madya BPS Sulteng, dan Statistisi Ahli Muda BPS Sulteng.
Kepala BPS Simon Sapary menjelaskan bahwa berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 sebanyak 149,38 juta orang, naik 2,76 juta orang dibanding Februari 2023. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami peningkatan.
“Penduduk yang bekerja pada Februari 2024 sebanyak 142,18 juta orang, naik 3,55 juta orang dari Februari 2023. Lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum,” ucap Simon.
Simon juga menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan I-2024 mencapai Rp 5.288,3 triliun dan terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen (y-on-y).
“Selama triwulan I-2024, kelompok provinsi di Pulau Jawa masih menunjukkan pengaruhnya secara spasial dalam perekonomian Indonesia,” tambahnya.
Lebih lanjut, Simon mengungkapkan bahwa Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Indonesia 2023 mengalami penurunan menjadi 0,447, turun 0,012 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Perbaikan di semua dimensi menjadi faktor utama menurunnya IKG di Indonesia.
“Ini menunjukkan penurunan yang signifikan di sebagian besar provinsi di Indonesia,” jelas Simon. Data-data tersebut menjadi pedoman penting bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.***