Ketua IMI Sulteng, Helmy: Gubernur Sulteng Salah Kebijakan, Sulteng Emas Berubah Menjadi Sulteng Tidak Jelas.
Idzone – Aceh. Persiapan dan keikutsertaan Sulawesi Tengah pada ajang PON XXI di Aceh dan Sumut meninggalkan lubang besar yang menganga.
Adalah Helmy Umar, ketua IMI Sulteng dalam postingan di media sosialnya menuliskan:
“Semua pejabat tinggi daerah sudah berada di arena PON Aceh – Sumut. Tapi tidak ada satu orangpun yang bisa membantu cari solusi masalah uang saku atlit, kasian atlit harap – harap cemas,” demikian tulis Helmy.
Dihubungi via WA, Helmy menuturkan bahwa benar seperti itu adanya, bahwa tiada satupun yang bisa dimintai pertanggungjawaban terkait hal ini.
“Intinya uang saku atlit sampai sekarang belum ada, atlit berangkat dengan tangan kosong,” bukanya memulai pembicaraan.
“Ada cabor yg sudah habis tanding dan besok sudah mau pulang tapi uang saku belum dikasih,” lanjutnya.
Persiapan yang tidak beres ini membuat semangat atlit menjadi menurun dan bisa berakibat pada target perolehan emas Sulawesi Tengah.
Seperti diketahui, Gubernur Sulawesi Tengah telah mencanangkan visi Sulteng Emas pada PON XXI Aceh – Sujut dengan perolehan 10 emas dan tembus 5 besar nasional.
Namun beredar luas kabar bahwa anggaran PON kali ini bahkan tidak dianggarkan pada APBD Sulteng 2024.
Menanggapi hal ini, Helmi mengatakan bahwa target Sulteng Emas itu sulit untuk dicapai.
“Semua masalah ini sudah pasti ada di pimpinan tertinggi bapak gubernur (Rusdy Mastura – red). Beliaulah panglima perangnya PON Sulteng tapi salah kebijakan”, lanjut Helmy.
“Dana PON cair di anggaran perubahan, sementara PON di bulan September. Mustinya sebagai gubernur harus mencari jalan keluar untuk dapatkan dana pinjaman atau talangan.
Kami juga tidak tau kenapa dana PON seperti itu, yang jelas perencanaannya tiba masa tiba akal,” masih menurut Helmy.
Ketika ditanya kenapa bisa demikian, Helmy menyarankan agar bertanya langsung ke gubernur.
Adapun mengenai target Sulteng Emas, sambil berkelakar, Helmy berujar kalau itu sudah pudar (semangat dan realisasinya – red).
“Sulteng emas so jadi pudar. Bukan Sulteng emas lagi, tapi sudah menjadi Sulteng Tidak Jelas,” tutup Helmy.