Yos: KIM Plus itu Ambisi Dan Serakah!
IDZONE – Kesepakatan yang diputuskan dalam rapat panja badan legislasi DPR hari ini menuai tanggapan banyak pihak.
Pasalnya, buntut dari keputusan tersebut berimbas pada pilkada seluruh Indonesia, termasuk pilkada gubernur Sulawesi Tengah.
Adalah Yos Sudarso Marjuni turut bersuara keras terhadap hal ini. Ia bahkan secara terang – terangan menyebut kalau Koalisi Indonesia Maju Plus atau dikenal KIM Plus telah tertutup matanya terhadap konstitusi di Indonesia akibat ambisi dan keserakahan.
“DPR RI, khususnya yg tergabung dalam KIM Plus, hari ini mempertontonkan kepada masyarakat bahwa ambisi dan keserakahan menutup mata dan akal sehat mereka tentang konstitusi di Indonesia,” tegas Yos, panggilan akrabnya.
Yos saat diketahui menjabat sebagai direksi salah satu anak perusahaan daerah Sulawesi Tengah adalah mantan wakil ketua DPR Palu yang dikenal dekat dengan Rusdy Mastura, gubernur incumbent Sulawesi Tengah yang akan mencalonkan lagi untuk periode kedua, namun belum mendapatkan dukungan partai yang cukup memenuhi syarat yang ditetapkan UU.
KIM Plus adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gabungan partai pengusung Prabowo – Gibran pada pilpres yang baru saja selesai yang terdiri atas partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, dan PBB, ditambah (plus) dengan Nasdem, PKB, Perindo dan PKS.
“Rapat panja (panitia kerja) DPR RI dan adanya keputusan tersebut adalah sebuah dagelan politik,” lanjut Yos.
Buntut dari keputusan panja DPR tersebut, pasangan Rusdy Mastura dan Sulaiman Agusto terancam tidak akan bisa memenuhi syarat UU. Karena meskipun sudah mendapatkan B1KWK dari PDIP, namun partai yang tersisa tinggal Hanura yang sampai saat ini belum membuat keputusan dan memberi kesan wait and see melihat perkembangan yang berlaku.
Jika belum juga mendapatkan partai sampai dengan waktu pendaftaran pada 27 Agustus 2024, dipastikan Pilgub Sulawesi Tengah hanya akan diikuti 2 pasang calon, yaitu Ahmad Ali – Abdul Karim Al-Jufri dan Anwar Hafid – Reny Lamadjido.